Thursday

Berhati-hati dan tawakkallah kepada Allah

Bersikap hati-hati dan berusaha yang disertai dengan tawakkal kepada Allah adalah salah satu jalan menuju kebahagiaan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sendiri selalu memperlihatkan kewaspadaan dalam perang dengan memakai baju besi, padahal kita tahu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling bertawakkal kepada Allah.

Salah seorang sahabat bertanya kepadanya: "Apakah saya harus mengikat unta saya, wahai Rasulullah atau bertawakkal sahaja?"

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ikatkanlah ia terlebih dahulu, barulah bertawakkal"

Berusaha dan bertawakkal kepada Allah adalah prinsip tauhid; meninggalkan usaha dan hanya bertawakkal kepada Allah adalah sebuah kekeliruan dalam memahami syariat; sedangkan berusaha saja tanpa tawakkal kepada Allah adalah kekeliruan dalam memahami tauhid.

Ibnul Jauzi menceritakan bahawa ada seorang lelaki yang memotong kukunya, kemudian ia lalai hingga mengakibatkan kematiannya. Ini adalah disebabkan kerana ia tidak berhati-hati dan berwaspada. Ada pula seorang lelaki pernah masuk kandang keldai sardan. Kerana tidak berhati-hati maka dia disondol oleh keldai itu dan terus meninggal dunia.

Diceritakan bahawa Thaha Husain, seorang penulis terkenal Mesir, selalu berkata kepada pemandunya: "Jangan memandu kereta ini terlalu laju, agar lebih cepat sampai ke tempat tujuan"

Ini merupakan terjemahan secara praktikal dari sebuah peribahasa yang berbunyi: 'Terburu-buru itu justeru sering menciptakan kelambatan'.

Seorang penyair mengatakan:
Seorang yang bertindak perlahan terkadang dapat mencapai tujuannya.
Orang yang tergesa-gesa terkadang mengalami ketergelincir.

Berwaspada dan berhati-hati supaya tidak bertentang dengan ketentuan Allah, bahkan termasuk dari ketentuanNya.

... dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut... (Al-Kahdi:19)

... dan Dia telah menjadikan untuk kalian pakaian yang dapat melindungi tubuh kalian dari panas (dan dingin) dan pakaian (baju besi) yang dapat melindungi tubuh kalian (dari senjata musuh) di Medan perang... (An-Nahl:81)

Petikan dari Buku Jangan bersedih - Don't Be Sad (setelah kesulitan pasti ada kemudahan)
Karangan: Dr 'Aidh bin Abullah Al-Qarni, Perterjemah: Noraine Abu.

: Sayangi Diri : Sayangi Keluarga